Tekan Angka Korupsi, YASMIB Sulawesi dan ICW Gelar Pelatihan Penggunaan Opentender

,

Terkini.id, Makassar –YASMIB Sulawesi bekerjasama dengan Indonesia Corruption Watch (ICW) menggelar Pelatihan Pemanfaatan Penggunaan Opentender.net sebagai intrumen pengawasan dalam melakukan pemantauan terhadap Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Pemerintah sebagai upaya kolaborasi bersama dalam melakukan pemantauan PBJ, khususnya di Sulawesi Selatan.

Diikuti oleh beberapa unsur peserta diantaranya, NGO, akademisi, media dan mahasiswa yang digelar di hotel Remcy Makassar, jumat 24 September 2021. Pelatihan ini bertujuan memutus rantai korupsi dalam proses PBJ, diharapkan pentingnya upaya kolaborasi yang dilakukan semua pihak untuk menekan angka korupsi, terutama di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.

Wakil koordinator ICW, Siti Juliantari mengatakan Opentender.net adalah website atau Platform yang dibuat oleh ICW dengan menyajikan Pengadaan barang dan jasa pemerintah diseluruh Indonesia serta melihat potensi resiko kecurangan.

“ICW menggunakan serangkaian indikator yang disebut metode Potential Fraud Analysis (PFA) untuk melihat sejauh mana potensi resiko kecurangan dari tiap paket pengadaan pemerintah. Jadi ada tujuh indikator untuk menilai potensi kecurangannya yaitu, melihat dari proses durasi waktu, HPS, nilai kontrak tinggi, judul pengadaan kurang dari 20 karakter, diskripsi kurang lebih dari 60 karakter, kuarter ke 4 dan sub kontrak. Indikator ini dikembangkan dari riset tentang pola korupsi yang dilakukan sejak 2004 dan pola korupsi pengadaan sejak 2008,” ungkapnya.

ia juga menambahkan dalam opentender ini dijelaskan alur data di peroleh dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), data dianalisa dan divisualisasikan lalu data digunakan oleh publik untuk memantau.

selain itu, Koordinator Devisi pengelolaan pengetahuan ICW Wana Alamsyah menagatakan, opentender.net bukan sebagai temuan final tapi digunakan untuk mengidentifikasi pengadaan.

“Jika pengadaan itu mencurigakan maka akan dilakukan peneulsuran lebih lanjut,” jelasnya.

Pelatihan ini untuk memberikan pengetahuan, pemahaman, keterlibatan masyarakat dalam proses pengadaan barang dan jasa yang dilakukan pemerintah sehingga lebih transparan. Selain itu peserta dilatih cara penggunaan opentender.net dan diajak untuk memantau proyek pemerintah yang memiliki potensi resiko rawan adanya kecurangan dan korupsi.

Sesi terakhir pelatihan, peserta diminta untuk mempersentasikan temuan yang telah didiskusi dalam kelompok untuk menilai sejauh mana peserta memahami penggunaan opentender.net tersebut.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *