Bantaeng — Badan Permusyarawatan Desa (BPD) Borong Loe melakukan penggalian aspirasi desa Borong Loe dalam rangka penyusunan Rencangan Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) 2023. Senin, 19 Juni 2023.

Tujuan dari penggalian aspirasi untuk meningkatkan peran BPD dalam merespon aspirasi dan aduan masyarakat khususnya kelompok rentan.

Ketua BPD desa Borong Loe menyampaikan fungsi dan tugas BPD adalah membarikan ruang terbaik bagi masyarakat dan kelompok rentan.

“Pegangan kami dalam memberikan ruang yang terbaik bagi kelompok rentan, salasatunya adalah dari perwakilan anak yang duduk di kelas 3 Sekolah Dasar (SD) atas nama Rahmat dalam aduannya menginginkan rumah yang layak huni, dari penjelasannya mereka numpang sama neneknya dimana orang tuanya merantau ke Malaysia. Ditempat terpisah kami juampai ibu Nur Sitti yang mempunyai dua buah hati penyandang Disabilitas menginginkan untuk difasilitasi dengan Puskesos desa dan koordinator PKH untuk mendapatkan kembali haknya sebagai penerima manfaat PKH,” tambanya.

Selain itu, Herman selaku volunteer lembaga YASMIB Sulawesi yang selama ini mendapingi BPD di Desa Borong Loe menyampaikan, dengan adanya penggalian aspirasi dapat mensinergikan perenan BPD dan pemerintah desa untuk mewujudkan pembangunan desa yang nilai manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat rentan di Desa Borong Loe.

“Data aduan dalam penggalian aspirasi akan didorong dalam Musdes oleh BPD sehingga menjadi acuan dalam perencanaan pemerintah desa dan selebihnya adauan yang tidak tertuang dalam RKPDesa akan didorong dalam Musrenbang Desa sampai ditingkat Kecamatan dan Kabupaten,” ungkapnya.

Kegiatan tersebut dilaksanakan mulai tanggal 17 sampai 19 Juni 2023, bertempat di desa Borong Loe Kecamatan Pa’jukukang Kabupaten Bantaeng.

Kepala Desa Taan, Rahmat Kasim melakukan pelantikan kepengurusan Desa Tangguh Bencana (Destana) yang diinisiasi oleh YASMIB Sulawesi dan YAPPIKA-ActionAid di kantor Desa Taan, Dusun Kampung Baru, Desa Taan, Kabupaten Mamuju pada 09:00 WITA, Sabtu 17 Juni 2023.

Diketahui masa jabatan kepengurusan Destana masa bakti 2023-2025 ini, dipimpun oleh Amran Jafar dan jajarannya.

Rahmat sangat mengapresiasi pelantikan ini. “Dengan dilantiknya forum Destana tidak sekedar dibetuk tetapi juga benar-benar bermanfaat masyarakat desa Taan,” ungkapnya.

Selain itu, Andri Siswanto selaku Program Manager pada program Women-Led Community Based Protection (WLCBP) juga berharap dengan adanya forum Destana ini mampu mendorong terwujudnya masyarakat yang tangguh bencana.

“Masyarakat tangguh bencana yang lebih terarah, terencana, terpadu dan terkoordinasi dengan berbagai kegaitan yang telah direncanakan,” jelanya.

Ketua Umum Destana yang baru saja dilantik, Amran Jafar mengatakan “Dengan adanya Destana ini, kita selangkah lebih maju. Saya harap kita dapat menjalankan tugas dan fungsi dari Destana ini sebaik mungkin,” ungkapnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa, Sekretaris Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Kepala Dusun, Babinsa, dan Bhabinkamtibnas untuk mendukung secara penuh Badan Pengurus Harian (BPH) Destana Desa Taan.

Setelah dilantik, BPH Destana Desa Taan langsung melanjutkan rapat kerja pengurus dan berakhir hingga 13.30 Wita.

Mamuju — YASMIB Sulawesi yang didukung oleh YAPPIKA-ActionAid melaksanakan pelatihan usaha mikro kecil menengah (UMKM) terkait Peran dan Kapasitas Perempuan dalam Pengembangan UMKM bagi perempuan dan pemuda desa di kantor Desa Ahu, Kabupaten Mamuju. Kamis, 9 Maret 2023.

sebanyak 25 kader perempuan mengikuti kegiatan pelatihan tersebut dengan tujuan memberikan pemahaman kepada peserta dalam menggali potensi ekonomo yang ada di desa dan bagaimana cara mengembangkan UMKM di desa.

“Pelatihan ini bagaimana menggali ekonomi dan peran kapasitas perempuan dalam mengembangkan UMKM di desa,” kata Hasrini selaku Program Officer (PO) WLCBP.

Selain itu, Penyuluh Perundistrian Andi Arief Budiman sekaligus narasumber menyampaikan, bahwa kontribusi sektor UMKM dalam meningkatkan PDB tidak lepas dari perempuan, baik sebagai pelaku usaha maupun pekerja, dimana status ekonomi wanita dilihat dari aktivitasnya dalam kegiatan mencari nafkah, akses terhadap faktor produksi, tingkat pendapatan yang dihasilkan dan kontribusinya terhadap pendapatan keluarga.

“Berdasarkan data kontribusi UMKM terhadap pendapatan negara mencapai 61,1% pada tahun 2021, bahkan sebagian besar UMKM 64,5% atau 37 juta di Indonesia dikelola oleh perempuan. Sedangkan data industri kecil Mamuju, dimana jumlah nilai produksi usaha mencapai Rp. 73.480.948.800. Ini adalah jumlah yang sangat besar yang dihasilkan oleh perempuan perempuan hebat,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama beberapa peserta melontarkan pertanyaan terkait persyaratan dalam mengurus nomor induk dan syarat mendapatkan bantuan dari dinas koperasi.

“Apa syarat untuk mendapatkan bantuan dari Dinas Koperasi” tanya Focal point Perempuan, Marliani.

Andi Arif budiman menjelaskan, persyaratan untuk mendapatkan nomor induk cukup dengan KTP, NPWP, Email, Nomor HP selain itu untuk mendapatkan nomor induk usaha semuanya gratis dan berlaku baik usaha kelompok maupun individu sedangkan untuk mendapatkan bantuan perlu membuat pengajuan bantuan modal usaha, alat dan bahan produksi.

“Untuk mendapatkan bantuan modal maka perlu mengajukan permohonan bantuan baik itu bantuan modal usaha, alat dan bahan produksi,” ungkapnya.

Sementara, salah satu kader perempuan, Ramlawati menceritakan pengalamannya dalam mengelola dan membuat miyak kelapa yang di kelola oleh kelompok perempuan yang dimana rata-rata produksi dibuthkan 150 kepala yang dibeli seharga RP. 500 perkelapa sedangkan untuk mendapatkan aroma yang wamngi maka diperlukan waktu 1 malam dan di masak kurang lebih 3 jam. Dari hasil itulah kami jual dengan harga perliter Rp. 15.000 sampai Rp.25.000.

Andi Arief Budimana berharap dari pengalaman perempuan dalam mengelola dan memproduksi minyak kelapa dapat berkontribusi di desa Ahu selain itu juga perempuan perlu menggali potensi ekonomi di desa Ahu sehingga dapat menghasilkan pendapatn untuk peningkatan ekonomi.

“Peren perempuan dalam dunia usaha sangat berkontribusi. Saya berharap perempuan desa Ahu dapat menggali potensi ekonomi di desa. kami akan membantu proses pembuatan nomor induk usaha serta akan melakukan kunjungan di tempat produksi ibu-ibu sekalian,” tutur andi arief.

 

Penulis: Hasrini, PO WLCBP

Mamuju — YASMIB Sulawesi bersama YAPPIKA-ActionAid memfasilitasi para multipihak Desa Taan dalam program Women-Led Community Based Protection (WLCBP) dengan menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk memberikan gambaran terkait peran desa dalam mitigasi bencana. Acara berlangsung pukul 09.30 Wita di Kantor Desa Taan, Dusun Kampung Baru, Desa Taan, Mamuju, Kamis, 16 Februari 2023.

Program Manager Andri Siswanto, memandu sepanjang proses kegiatan berlangsung yang diawali dengan memberikan kesempatan kepada sekretaris desa untuk membuka acara Pertemuan Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di Tingkat Desa.

Pada kesemapatan yang sama, Abdul Wahab selaku Koordinator Posko Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Mamuju, menjelaskan tentang dasar-dasar hukum, penanggulangan bencana dan peraturan perundang-undangan yang terkait, kemudian menjelaskan lebih luas jenis-jenis mitigasi bencana, kebijakan serta strategi mitigasi bencana.

“Dari data di BPBD daerah yang rawan, yaitu sepanjang tanggul pantai yang rentan terjadinya abrasi. Terjadinya gempa kamarin (tahun 2021) BPBD baru berencana untuk melakukan pemetaan baru daerah rawan bencana untuk setiap dusun di Desa Taan,” ucapnya.

Peserta tampak antusias, dengan mengajukan beberapa pertanyaan tentang titik-titik rawan bencana di Desa Taan, serta jalur-jalur pengaduan jika terjadi bencana.

Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung lancar hingga pukul 12.30 Wita dengan diakhiri hasil diskusi rencana tindak lanjut dalam kegiatan ini yaitu akan melakukan pembentukan tim desa tahan bencana (Desatana) di Desa Taan.

Penulis : Syukrina Dwi Kasita

YASMIB Sulawesi dan YAPPIKA-ActionAid melaksanakan kegiatan forum pertemuan pengurangan resiko bencana (PRB) tingkat desa di kantor Desa Ahu, Desa Ahu, Kabupaten Mamuju. Jumat 17 Februari 2023.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta dalam hal pengurangan resiko dan peran Desa dalam mitigasi bencana.

Kegiatan di awali oleh Andri siswanto selaku koordinator program Program Women-Led Community Based Protection (WLCBP) dan mempersilahkan kepada kepala desa Ahu untuk membuka acara secara resmi.

Jasmin selaku Kepala Desa Ahu menyampaikan, dalam kurung waktu 3 tahun terakhir YASMIB Sulawesi tak hentinya memberikan pendampingan kepada Desa Ahu dan memberikan pengetahuan serta pemahaman kepada perempuan dan remaja perempuan. Ini adalah salah satu hal yang istimewa bagi desa Ahu sendiri.

Selain itu, Budi dari BPBD Kabupaten Mamuju dan sekaligus narasumber pada kegiatan tersebut menyampaikan, Mamuju adalah salah satu daerah yang rawan bencana maka di perlukan peran desa dalam pengurangan dan mitigasi bencana.

Lebih lanjut ia menjelaskan, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan faktor non alam maupun faktor manusia. terkadang masyarakat menganggap air yang tergenang yang tidak menganggu adalah bencana. Padahal sangat jelas bahwa bencana adalah yang menganggu atau mengancam hidup.

“Kita perlu membentuk Destana (Desa Tangguh Bencana) dan melakukan upaya penanganan cepat agar mendorong desa yang tahan terhadap bencana,” Tutupnya.

Pada prosesi diskusi peserta antuasi dan aktif untuk bertanya, salah satunya Samsir, pemuda desa Ahu menyampaikan, sembari menunggu adanya tanggul dan batu gajah, apa yang masyarakat lakukan, karena menurutnya pembuatan tanggul sudah lama disuarakan namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut.

Ketua BPD desa Ahu, Guntur menanggapi hal tersebut dengan menyampaikan bahwa sudah ada Peraturan desa (Perda) tentang pengolahan lingkungan hidup sehingga BPD selalu mengupayakan kepada pemerintah desa maupun Kabupaten untuk dilakukan percepatan dalam mengatasi bencana di desa.

dilain sisi, Risnawati kader perempuan desa Ahu berharap BPBD memberikan sosialisasi dan edukasi di sekolah-sekolah khususnya pembinaan terhadap perempuan karena menganggap perempuan sebagian masih trauma dengan bencana yang terjadi sebelumnya.

“Mitigasi apa yang kami lakukan ketika terjadi bencana, melihat kami perempuan adalah salah satu kelompok rentan, karena jujur sampai saat ini kami masih trauma,” ungkapnya.

Pada kegiatan ini dihadiri oleh BPBD Kabupaten Mamuju, Pemerintah Desa Ahu, BPD, Babinsa, Toko Adat, toko Agama, Toko Pemuda, Perwakilan Sekolah SMP dan SD,  Karang Taruna, Perwakilan perempuan dan remaja perempuan desa Ahu.

Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dengan baik hingga pukul 17 .00. Dengan harapan dapat melakukan penanganan pertama dan cepat ketika bencana terjadi.

 

Penulis: Hassrini, PO Program WLCBP

Saat ini Sri Institute bekerjasama dengan FES dan Kemenko PMK melakukan kajian atau riset tentang pemberdayaan ekonomi perempuan di masa pandemi dan pasca pademi COVID-19 di 4 daerah, salah satu di Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat. Di Kabupaten Mamuju sendiri melibatkan YASMIB Sulawesi sebagai peneliti lokal. Riset ini diharapkan mampu memberikan rekomendasi dalam pemberdayaan ekonomi perempuan kedepan.

Selama kurang lebih sepekan mengumpulkan informasi dengan menggunakan metode wawancara dengan dinas-dinas terkait baik di Kabupaten maupun Provinsi, pelaku usaha UMKM, serta DPO. Selain wawancara, untuk memperkaya literasi/informasi dilakukan FGD dengan Kader Komunitas Remaja Perempuan dan Perempuan Desa Taan dan Ahu.

FGD Desa Taan dilaksanakan pada Sabtu, 10 September 2022 sedangkan di Desa Ahu pada Minggu, 11 September 2022. Selama proses FGD, kader cukup cair dalam mengelurkan pendapatnya sehingga Tim Riset sangat terbantu dalam mengumpulkan informasi atau gambaran model pemberdayaan ekonomi perempuan serta tantangan² yg di hadapi.

Tim Riset Sri Institute, banyak hal menarik yang disampaikan kader dengan berbagai tantangannya. Memanfaatkan potensi lokal menjadi usaha kelompok.

Desa Taan usaha kelompok perempuannya yakni Abon. Hal ini sesuai dengan potensi desa pesisir yaitu ikan.

Berbeda hal dengan di Desa Ahu, Perempuan desa Ahu mengolah kelapa menjadi minyak goreng. Hal ini bisa menjawab permasaalahan minyak goreng yang langkah serta mampu memanfaatkan potensi yang ada di desa.

Sedangkan remaja perempuan Taan dan Ahu memiliki jenis usaha yang sama yakni kripik ubi/singkong dan kripik pisang.

Hal menarik lainnya pada proses FGD, perbedaan aktifitas remaja perempuan dan remaja laki-laki. Jika dilihat dari aktifitas yang dilakukan, perbedaannya cukup signifikan. Berbeda hal dengan Perempuan dan Laki-Laki, yang aktifitasnya cukup berimbang.

Komunitas di dua desa tersebut merupakan kelompok yang dibentuk YASMIB bersama YAPPIKA pada tahun 2021. Selama kurang lebih satu tahun melakukan penguatan kapasitas baik dari sisi perlindungan perempuan dan anak serta ekonomi perempuan desa.

Pangkep — YASMIB Sulawesi melalui Program Implementasi Akuntabiitas Sosial untuk Mewujudkan Pemerintah Desa yang Transparan dan Partisipatif kerjasama Seknas FITRA dan KOMPAK melaksanakan Musyawarah Desa (Musdes) Penyelesaian Pengaduan dan Umpan Balik di tiga desa kabupaten Pangkep.

Musdes ini dilaksanakan sejak tanggal 1, 4 dan 5 Oktober 2021 di tiga desa, Desa Kabba, Tabo-tabo dan Kanaungan, Kabupaten Pangkep. Rabu, 6 Oktober 2021. Hal tersebut dilaksanakan sebagai langkah untuk membahas dan melakukan penetapan atas aspirasi dan usulan masyarakat yang dilakukan oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) melalui pekan aspirasi yang nantinya akan didorong dimasukkan dalam RPKDesa, APBDesa dan RKPD Kabupaten Pangkep tahun anggaran 2022 mendatang.

Anggota BPD desa Tabo-tabo Armin Tolaki mengatakan, apa yang BPD sudah lakukan di pekan aspirasi ini adalah sebagai bentuk menggali aspirasi masyarakat untuk menjadikan desa lebih baik kedepannya.

“Masyarakat telah memberikan aspirasi untuk pembangunan desa kedepannya untuk menuju desa lebih baik,” terangnya.

Ia juga berharap, program pekan aspirasi ini terus berlanjut kedepannya karena sangat bermanfaat bagi BPD dan seluruh masyarakat desa.

Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Padanglampe, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, dari tanggal 13-17 September 2021, berhasil mengumpulkan 256 aspirasi warga di 4 dusun. Mengumpulkan aspirasi warga desa adalah tugas dan fungsi BPD.

Aspirasi yang terkumpul itu akan sangat bermanfaat dalam menyusun Rencana Kerja Pemerindah Desa (RKPDes) 2022 yang akan dibuat oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Pangkep. BPD Padanglampe akan mengawal agar aspirasi warga ini bisa tertuang dalam dokumen RPKDes 2022 dan dokumen Anggaran Pendapatan Belanja Desa 2022. 

BPD Padanglampe dan Tim Yasmib-Fitra akan membuat spanduk atau baliho untuk media publikasi hasil aspirasi warga. 

Foto anggota BPD Padanglampe diambil setelah pengumpulan aspirasi warga selesai, 17 September 2021. 

Bantaeng — Hari Selasa, 13 Juli 2021, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Baruga, melakukan penggalian data berbasis dusun di Desa Baruga, Kecamatan Pa’jukukang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Kegiatan Pekan Aspirasi Warga ini difasilitasi oleh YASMIB Sulawesi, Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK). Tujuan penggalian data adalah untuk dapat mengidentifikasi masalah yang dihadapi masyarakat sehingga bisa dicarikan solusinya dalam proses perencanaan desa dan pembangunan di Desa Baruga.

Jumlah personil yang terlibat 9 orang. Nur Hana, sekertaris BPD Desa Baruga, mengatakan penggalian aspirasi warga baru pertama kali lakukan oleh BPD.

“Jadi kami selaku BPD perempuan mempergunakan kesempatan ini untuk menggali informasi terkait permasalahan yang paling urgent dihadapi oleh warga, utamanya kelompok rentan. Semoga kami dapat mengawal aspirasi warga sampai proses kebijakan pemerintah desa,” ujarnya.*/**

RADIOGAMASI.COM, MAKASSAR – Koalisi Stop Perkawinan Anak kembali menyalurkan bantuan tahap ketiga untuk korban bencana gempa Sulbar. Kali ini bersama Yayasan Satu Nama, Yasmib Sulawesi dan sejumlah donatur lainnya, kamis (28/1) 2021).

Lusia Palulungan dari Koalisi menyebutkan, bantuan Tahap ketiga ini, rencananya akan disalurkan ke sejumlah Pengungsi yang berada di Gunung Karantuang, Desa Taan Desa Ahu di Kecamatan Tapalang yang dikoordinir oleh lembaga Payo payo.

Selanjutnya, bantuan juga akan didistribusikan ke Desa Bala’balakang Timur di Kecamatan Bala’bakang, Tapandullu, Sumare’ di Kecamatan Simboro’, Desa Karampuang dan Beberapa Titik Pengungsian di Kecamatan Mamuju, Desa Pammulu’kang, Desa Belang2 serta beberapa desa Sekitarnya di Kecamatan Kallukku’.

Sejauh ini bantuan masih difokuskan pada kebutuhan primer, Sesuai dengan informasi dan koordinasi antar lembaga-lembaga yang sebelumnya sudah ada di wilayah bencana. (*)