YASMIB Sulawesi atas dukungan dari USAID MADANI dan Lembaga Demokrasi Celebes (LEKRAC) bertindak sebagai Lead Partner (LP) melaksanakan diskusi terarah dengan CSO dengan menggandeng pula Simpul Belajar MABACA sebagai Lead Forum (LF) di Cafe Logos Pangkep. Kamis, 21 April 2022.

Kegiatan tersebut bagaimana mendorong komitmen Organisasi Masyarakat Sipil/Organisasi Kemasyarakatan untuk meningkatkan peran serta kolaborasi bersama pemerintah daerah dalam pembangunan di kabupaten Pangkep dan menguatnya jaringan antara Organisasi Masyarakat Sipil/Organisasi Kemasyarakatan dan Pemerintah Daerah di kabupaten Pangkep.

Manager Program LEKRAC Firdaus, mengatakan, pemerintah daerah perlu memberikan pembinaan yang baik kepada Ormas yang potensial di daerah.

“Pemerintah daerah juga perlu membuka ruang untuk berkolaborasi dengan OMS untuk berpartisipasi dalam pembangunan,” tambahnya.

Hal tersebut diharapkan pula OMS dapat mengakses Swakelola Tipe III.

Kesbangpol kabupaten Pangkep Amril menyampaikan, ormas cenderung mengakses Swakelola Tipe IV sedangkan OMS diarahkan mengakses Swakelola Tipe III.

“Kami tetap membuka ruang bagi OMS meskipun belum memiliki legalitas tetapi dengan syarat ada surat keterangan keberadaan lembaganya,” tambahnya.

Selain itu, Direktur Eksekutif YASMIB Sulawesi Rosniaty Azis berharap kedepannya perlu ada terobosan baru dengan membentuk Forum Masyarakat Sipil Pangkep guna memperkuat jejaring dan partisipasi OMS lokal.

“Untuk ke depannya perlu adanya terobosan baru dengan membuat Forum Masyarakat Sipil Pangkep,” ucapnya.

SuaraSulsel.id – YASMIB Sulawesi Bersama LEKRAC melaksanakan kegiatan Diseminasi Hasil Akuntabilitas Sosial Monitoring Kolaboratif di Ruang Pertemuan Bappelitbangda Kabupaten Pangkep. Kamis, 21 April 2022.

Melalui Diseminasi, Lead Partner (LP) Lembaga Demokrasi Celebes (LDC) memaparkan hasil monitoring di hadapan perangkat daerah. Terkait hasil yang sudah terintegrasi ke dalam Pokja Collaboratif Govermance. Dengan tujuan terbangunnya diskusi terarah dan tambahan masukan dari Pokja Collaboratif Govermance terkait hasil yang sudah dirumuskan.

YASMIB Sulawesi berperan sebagai fasilitator membantu LEKRAC dalam kegiatan dan turut hadir Simpul Belajar MABACA sebagai Co-Fasilitator untuk mendukung kegiatan yang dilaksanakan.

Direktur LDC Firdaus mengatakan, setelah melakukan monitoring mereka mempertemukan penyedia dan penerima layanan dan adanya rekomendasi kolaborasi bersama antara pemerintah daerah diantaranya Dinas Kesehatan, Pemerintah Desa, dan Kelurahan.

“Jadi, tujuan kegiatan hari ini, Kita ingin melihat seperti apa integrasi pemerintah daerah dalam membantu memberikan rekomendasi dan masukan dari hasil monitoring yang sudah dijelaskan,” tambahnya.

Dari rencana hasil monitoring berupa lembaran kebijakan menjadi ruang pembuka dalam melanjutkan diskusi terfokus mengenai rumusan rekomendasi yang tersampaikan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep, Harlina menanggapi hasil monitoring yang telah dilakukan CSO Pangkep. Menurutnya, jika kegiatan ini ini bisa dilakukan di semua desa agar kualitas kerja di lapangan dapat diketahui.

“Kami berharap kegiatan monitoring kolaboratif ini bukan hanya menjadi acuan di bidang kesehatan. Tetapi perlu juga dikaitkan Persoalan PAUD, dan PPKB (Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana),” ungkapnya.

Selain itu DP2KB P3A Kabupaten Pangkep Amisa, mengusulkan dalam pembentukan Pokja bisa melibatkan perangkat daerah menjadi penyuluh.

Dikegiatan ini dihadiri oleh Bappeda Pangkep, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Sosial, DPMD, DP2KB P3A, PKM Minasatene, Anggota Pokja Desa Panaikang dan Desa Kabba. Dengan jumlah peserta laki-laki 10 orang, perempuan 18 orang.