Senin 23 Desember 2013, Yamib (Swadaya Mitra Bangsa) Sulselbar bekerjasama dengan Jaringan Jurnalis MDG’s  (JJM) menyelenggarakan diskusi public RAPBD Tahun 2014 yang di Live dengan interaktif radio Suara Tipalyo dengan tema “Anggaran Kesehatan untuk Keselamatan Ibu dan Anak di Kab. Polewali Mandar”. Kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian dari program “Tata Kelola  Anggaran yang Berpihak kepada Perempuan dan Kelompok Miskin di Kabupaten. 

Polewali Mandar, Mamuju dan Provinsi Sulawesi Barat”. Kegiatan tersebut didukung oleh The Asia Foundation dan Department of Foreign Affairs, Trade and Development Canada (DFATD).

Tujuan dari Diskusi Publik RAPBD Kabupaten Polewali Mandar TA 2014 yang dilaksanakan tersebut yaitu Adanya upaya masyarakat untuk mendorong perubahan kebijakan anggaran yang berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar warga terutama bagi ibu dan anak, Mendorong komitmen pemerintah daerah dalam peningkatan anggaran kesehatan terkait untuk keselamatan ibu dan anak dan Terpublikasinya hak-hak masyarakat miskin, perempuan, ibu, anak  dan kaum marginal lainnya  dalam skema perencanaan dan penganggaran daerah.

Narasumber pada kegiatan tersebut yaitu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar yang diwakili oleh Muh. Arsyad (Kasubg Perencanaan Dinas Kesehatan Kab. Polewali Mandar) dengan tema “Mendorong Kebijakan Anggaran untuk Mewujudkan Komitmen Pemerintah Daerah dalam Mengatasi Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Di Kab. Polewali Mandar. Beberapa penyampaiannya yaitu terkait dengan Kebijakan Anggaran Untuk Keselamatan ibu dan anak adalah Mencoba menyeimbangkan anggaran pada bagian yang besar Anggaran dan pada bagian yang kecil Anggarannya, Komitmen adalah menurunkan angka kematian Ibu dan Bayi, Mengatasi Masalah Anggaran output dan Hasil (outcome) yang tidak bermakna dan melakukan koordinasi dengan tepat terkait Dana lintas sektoral Kesehatan ibu dan anak (BKBPA, Ketahanan pangan, Bappeda dan Dinkes).

Sedangkan dari Legislatif diwakili oleh anggota komisi IV DPRD Kabupaten Polewali Mandar M. Fariduddin dengan tema “Mendorong Kebijakan Anggaran untuk Mewujudkan Komitmen Pemerintah Daerah dalam Mendukung Peningkatan dan Maksimalisasi Alokasi Anggaran Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Di Kab. Polewali Mandar“. Dalam kegiatan tersebut disampaiakn bahwa akan mengawal anggaran kesehatan ibu dan anak agar tepat sasaran karena hal tersebut terkait dengan tupoksi Komisi IV DPRD yang membidangi masalah kesehatan. Bahkan ditambahkan bahwa DPRD siap memangkas anggaran perjalanan dinas untuk peningkatan anggaran kesehatan ibu dan anak.

Peserta serius mengikuti diskusi public RAPBD yang dilaksanakan di Warkop Dg

YASMIB Sulawesi – YASMIB (Swadaya Mitra Bangsa) Sulawesi bekerja sama dengan Canadian International Developmant Agency (CIDA) dan The Asia Foundation (TAF), menggelar pelatihan Pemantauan Pelaksanaan Pembangunan Bagi Relawan Desa, yang dilaksanakan di hotel d’ Maleo Jl. Yos Sudarso, no. 51, Mamuju, Sulawesi Barat.

Pelatihan ini dihadiri sebanyak 28 peserta ( perempuan sebanyak 25 orang, dan peserta laki – laki sebanyak 5 orang ), dari tiga wilayah yang menjadi dampingan YASMIB, yaitu, Kota Makassar, Kabupaten Polewali Mandar, dan Kabupaten Mamuju. 

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari program Building Better Budget for Women and the Poor ( B3WP). Kegiatan ini dibuka oleh Masyita Syam, Koordinator YASMIB provinsi Sulawesi Barat. Menurutnya kegiatan ini sangat salah satu wujud partisipasi dalam mencerdaskan dan mengajak seluruh relawan khususnya perempuan untuk lebih peka terhadap setiap masalah ataupun kondisi yang ada di desa masinhg-masing relawan.

“kami dari YASMIB Sulawesi mengajak relawan untuk melakukan pengawasan dan pemantaun melalui Diskusi Kampung kemudian di lanjutkan dengan melakukan pelatihan.” Tuturnya.

Masyita juga menambahkan, sebelum pelatihan ini dilakukan YASMIB Sulselbar melakukan diskusi kampung di masing-masing sepuluh desa di kab. Polman dan Kab. Mamuju.

“Pelatihan ini juga merupakan lanjutan dari pelatihan sebelumnya, dan nantinya diharapkan parapeserta atau relawan yang teloah mengikuti pelatihan ini dapat menjadi fasilitator diskusi kampung yang dilakukan di desanya, serta dapat menjadi motor penggerak bagi seluruh warga di desa untuk mengawal setiap program yang masuk ke desanya khususnya untuk program tahun 2011- 2013”, tutupnya.

Sementara itu, Bulawan daeng Manggape, salah satu peserta pelatihan dari desa Pokkang Kabupaten Mamuju mengatakan, pelatihan ini sangat bermanfaat bagi saya karena dengan menjadi relawan YASMIB SulselBar say bisa terlibat langsung dalm pengawasan setiap anggaran yang dari pemerintah pusat maupun dari pemerintah daerah yang turun ke desa saya.

“Saya dapat terlibatlangsung dalam pengawalan serta penyusunan perencangan penganggaran yang ada di desa saya”, katanya.

Senada dengan Bulawan, Sitti Mariam, peserta dari desa Segerang, Kabupaten Polman mengatakan, pelatihan ini dapat meningkatkan wawasan dan pengalaman saya serta dapat berperan aktif dalam perancangan dan pengawasan pengangaran yang ada di daerah di daerah saya.

“Pelatihan ini memberikan kami pengetahuan baru, serta meningkatkan kemampuan kami dalam mengawal setiap perancangan penganggran dan optimalisasi dari penganggaran tersebut”, katanya.

Mariam juga menuturkan, dengan hadirnya YASMIB Sulawesi, dalam mendampingi kami kami, penganggaran yang tadinya tertutup kini bisa menjadi lebih terbuka dan memberikan kami kami banyak peran dalam lingkungan ataupun daerah dimana kami berada. Tuturnya.

Sebagai harapan, keduanya ( Bulawan dan Sitti Mariam ) mengharapkan YASMIB Sulselbar dapat terus mendampingi kami baik dalam perancangan hingga memberikan kami pengetahuan yang lebih banyak lagi terkait peranan perempuan dalam pemantauan pelaksanaan pembangunan.

Mamuju – YASMIB (Swadaya Mitra Bangsa) Sulawesi bekerja sama dengan The Asian Foundation ( TAF ) dan didukung sepenuhnya oleh Department of Foregn Affairs, Trade and Development ( DFATD ) Canada. Melakukan pelatihan pemantauan Pengadaan Barang dan Jasa ( PBJ ) untuk CSO di provinsi Sulbar, di hotel d’MALEO ( 8 -9 /12/13 ) Jl. Yos Sudarso, No. 51, Mamuju, Sulawesi Barat.

Menurut Hasanuddin, kepala bagian Litbang sekda provinsi Sulawesi Barat mengatakan, pelatihan PBJ bagi para CSO yang di Sulbar sangat penting dan menjadi salah satu yang saat ini sedang dirampungkan oleh pemerintah provinsi Sulbar da;lam pemantauan penagadaan barang dan jasa.

“dengan hadirnya pengadaan barang dan jasa secara elektronik ini, pemerintah daerah jadi lebih cepat dalam mengawasi system tender dan lelang pengadaan barang dan jasa. Dengan dilaksanakannya p-elatihan seperti ini, kami berharap banyak baik dari YASMIB Sulselbar dapat memberikan masukan untuk pemerintah provinsi sulbar”, tuturnya.

Selain itu, Hasanuddin juga menambahkan dengan hadirnya pengadaan barang dan jasa secara eleltronik ini mempermudah pemantauan pemerintah dalam mengawasi setiap perusahaan ataupun persaingan yang tidak sehat terjadi untuk setiap proses pelelangan maupun poses pendaftaran perusahaan untuk menjadi peserta tender. “ kerja kita dipanitia lebih mudah dan lebih cepat untuk mengetahui setiap proses tender, lelang dan jenis pengadaan barang dan jasa yang akan dilelang”, tutupnya.

Sementara itu, Waid dari Seknas Fitrah mengungkapkan, pelatihan ini dilakukan mengingat tingginya angka korupsi yang berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa.

Menurutnya, dari hasil survey yang dilakukan oleh Seknas Fitrah yang bekerja sama dengan IPW uang dilakukan dibeberapa daerah termasuk di Jakarta, denagn jumlah respondenyang mencapai 45 % di Jakarta, ditemukan hasil, 80% perusahaan melakukan suap hanya untuk memenagkan tender selebihnya hanya untuk mendapatkan proyek tambahan.

Peserta dalam kegiatan ini terdiri dari, CSO yang berasaldari Sulbar, jaringan perempuan, dan media cetak, televisi dan radio yang ada di Sulbar.

Muh. Arif Koord. Divisi Investigasi, Advokasi dan Publikasi YASMIB SULSELBAR