Study Dampak Program B3WP di Kabupaten Polewali Mandar

, ,

YASMIB Sulawesi – Sebagai salah satu bagian dari monitoring dan evaluasi ( Monev ) yang dilakukan oleh tim Seknas FITRA melakukan study dampak selama 2 hari ( 10– 11 /2/14 ) di Kabupeten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Hari pertama : Polman Kabupaten Data

Dalam study dampak yang dilakukan di kabupaten Polman ini dihadiri oleh, Yusuf Mujiono dan Madhekan dari FITRA,  Masyita Syam Koordinator YASMIB Sulawesi untuk provinsi Sulbar, Muh. Rahmat Koordinator YASMIB untuk wilayah Kabupten Polman, Muh. Syaihan Staf YASMIB Sulawesi Polman, dan Muh. Arif Koordinator Publikasi YASMIB Sulawesi. 

Wawnacara pada hari pertama dilakukan dibeberapa SKPD yang sudah dijadwalkan untuk bertemu dengan tim study dampak dari FITRA. Adapun  SKPD yang dikunjungi oleh tim Study damapak pada hari pertama yaitu, Bappeda Polman, BLH Kabupaten Polman, Dinas BKKB – PP Kab. Polman, Dinas Capil Kab. Polman, dan wawancara ditutup dengan mewawancarai media dan tim YASMIB Polman di Café Bakery Polewanli Mandar.

Menurut Imawan kepala litbang bappeda Polman, untuk masalah pendataan ini kabupaten Polman, kita sudah dikenal sebagai kabupaten data, di Polman sendiri semua program yang dilakukan, mulai dari pengentasan masyarakat miskin hingga pendampngan usulan musrenbang semuanya sudah berbasis data jadi  dalam melakukan pelaksanaan program tim sudah tidak perlu melakukan pengecekan lagi dilapanagn karena warga sudah memperlihatkan sendiri data yang mendukung usulan mereka.

Dalam penelitiannya, tim Study damapak  pada hari mengatakan, kinerja Pendampingan YASMIB di Kabupaten Polman sangat Bagus . beberapa hal menarik dan cerita dari SKPD terkait kebersamaannya sangat luar biasa sudah bersama YASMIB dalam mendampingi program B3WP di Polman sangat luar biasa.

“Selama menjadi bagian dari tim B3WP waktu masih di Bappeda Polman”, tutur kepala Laboratorium BLH kabupaten Polman, Nur Hikmah.

Selain itu, tim juga banyak mendapatkan crita pendampingan yang dilakukan oleh beberapa SKPD dalam advokasi masyarakat dan manfaat yang luar biasa dari penerpan GAP dan GBS dalam penyusunan program. 

Hari kedua

Pada hari kedua ataupun hari terakhir penelitian yang dilakukan ,oleh tim dari FITRA dalam penerapan program B3WP di Kabupaten Polman, wawancara dimulai dengan ketua kepala bidang penganggaran Sekda Kab.Polman. dalam wawancara tersebut, Yusuf dari FITRA menawarkan sebuah perda untuk membantu percepatan pembangunan di desa. 

Menurut Yusuf, kalau pemerintah ingin lebih bagus dalam penerapan bantuan untuk desa, lebih baik didorong pembuatan perda percepatan pembangunan desa. 

Setelah melakukan wawancara dengan bagian keuan gan Polman, tim kemudian melanjutkan wawancara dengan DPRD ( Farid dari banggar) Dinkes ( Syuaib ) dan Dinas Kelautan Perikana ( Budiman ). Dari wawancara ketiga narsum tersebut di Warkop sija’ kabupaten polman, Madhekan dan Yusuf mengatakan, YASMIB dalam skala jaringan di Polewali Mandar sangat bagus, tinggal bagaimana menjaga keutuhan jaringan ini. 

Wawncara hari kedua di tutup dengan wawncara dengan jaringan perempuan kabupaten Polman.  Dalam wawancara ini itm study dampak mendapatkan banyak cerita pendampingan yang dilakukan oleh para jaringan perempuan Polman.  Bahklan beberapa ibu-ibu yang menjadi peserta diskam pun hadir dalam wawncara ini ditambah lagi kehadiran lurah setempat. Hal menjadi  hal yangh sangat berbeda bagi tim dari FITRA.

“Saya kira peran dari YASMIB sudah tidak diragukan lagi, tingkat kritis masyarakat pun sudah terbangun dengan sendirinya, bahkan ada desa yang yang belum didampingi tapi selalu meminta kepada YASMIB untuk dilatih khusunya pengenalan gender, PPRG bahakan B3WP”, ujar Yusuf disela-sela jamuan makan siang di rumah salah satu jaringan perempuan Polman. 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *